Aku adalah serupa aku. Aku titahan sang bumi tuk menjalani lakon-lakon. Aku diberi pilihan, menjadi aku atau bukan aku. Tapi kutanya, memangnya AKU seperti apa? Sebab menjadi yang BUKAN AKU lebih mudah, kulakukan. Hingga aku lupa dengan aku yang sebenarnya. - Shofi MI
Padahal jauh dari hati, kita memaki diri sendiri, menyalahkan keadaan dan terkadang menyalahkan orang sekitar. Padahal pikiran kita juga tidak ingin seperti itu, tapi hati selalu memberontak seakan ia yang paling benar.
Kita nggak bisa memaki diri sendiri, karena sebenarnya kita begitu hebat bisa berdiri sampai di sini. Berterima kasihlah kepada diri kita sendiri, dan katakan kepadanya, "nanti kita akan baik-baik saja, baik-baik saja yang memang baik-baik saja, bukan sekadar baik-baik saja yang dipaksa oleh keadaan."
Kita nggak bisa menyalahkan keadaan, karena jika kita bisa mengatur keadaan untuk menjadi apa yang kita inginkan, bukanlah hidup namanya. Seperti kata Dewa 19 dalam lirik lagunya, "hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti." Kalau tidak mau berjuang lebih baik mati saja. Tapi mati dalam keadaan menyerah dan berstatus sebagai pecundang. Apa bumi mau menerima jasadmu jika mati dalam keadaan seperti itu? Sepertinya tidak, karena bumi ini suci, tidak ingin dikotori dengan bangkai seorang pecundang.
Kita nggak bisa menyalahkan orang sekitar, hanya karena kamu merasa sendirian dan terjebak di situasi sulit sebab terlalu mendengarkan tuntutan mereka. Hidupmu adalah sepenuhnya tanggung jawab dirimu, kamu yang telah mengambil suatu keputusan hingga ada di titik ini, jadi jangan pernah menyalahkan orang-orang yang pernah menuntutmu untuk melakukan apa yang mereka mau. Karena bagaimanapun mulanya kamu bisa menolak atau mengiyakan, tapi kamu lebih memilih untuk menuruti mereka, hingga membuat dirimu terjebak dalam situasi yang tidak kamu inginkan.
Sesulit apa pun situasi yang sedang dihadapi, jangan pernah menyerah. Tuhan tidak pernah memberi ujian kepada seseorang melebihi batas kemampuannya. Katakanlah kepada diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja, hanya saja membutuhkan proses dan waktu, bersabarlah dengan itu.
*****
Tulisan ini saya tulis di bulan September tahun 2020 lalu. Di saat saya sedang merasa kacau-kacaunya (hehe, lebay sekali, padahal kalau inget sekarang-sekarang rasanya biasa saja mungkin). Terima kasih sudah membaca isi kepala saya ya, semoga bermanfaat.
Peluk hangat, semoga selalu sehat.
Komentar
Posting Komentar